Bagaimana Atlet Seperti Pesepakbola Iker Casillas Bisa Terkena Serangan Jantung?

TEMPO | 6 Mei 2019 | 23:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Saat menjalani sesi latihan bersama Porto FC, klub yang dibela saat ini, pada Rabu, 1 Mei 2019, kiper legendaris Spanyol Iker Casillas terkena serangan jantung akut. Pria berusia 37 tahun ini kemudian langsung dilarikan ke rumah sakit CUF di Porto, Portugal. “Iker Casillas menderita serangan jantung akut selama sesi pelatihan hari Rabu ini," kata klub Porto FC dalam sebuah pernyataan di situs web resmi mereka. “Casillas baik-baik saja, stabil dan masalah jantung telah teratasi.”

Selama ini di antara banyak penyebab serangan jantung, adalah gaya hidup seperti pola makan, merokok, dan kurang aktivitas fisik yang kurang. Ketika Iker Casillas terkena serangan jantung, publik terkejut. Iker Casillas terkenal sebagai seorang atlet atau olahragawan yang juga memiliki ahli gizi yang mengatur asupan makanannya agar tetap bugar. Latihan fisik pun teratur. Bagaimana mungkin ia bisa mengalami serangan jantung?

Michael Triangto, spesialis kedokteran olahraga, mengungkapkan pandangannya. Sebagai dokter yang juga membina atlet di Indonesia, ia mengatakan bahwa hal tersebut mungkin terjadi akibat Casillas yang terlalu memaksakan kemampuannya hingga batas maksimal. “Olahraga itu menyehatkan. Apalagi sepakbola yang menggabungkan jenis aerobik dan unaerobik. Tapi, segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Menurut saya, dia terlalu memaksakan tubuhnya untuk melewati batas kemampuan berolahraganya,” katanya saat dihubungi TEMPO.CO pada Minggu, 5 Mei 2019.

Banyak masyarakat, dia menjelaskan, yang masih memiliki pandangan yang salah mengenai olahraga. Sebab, tujuan olahraga sendiri dibagi menjadi tiga, yaitu untuk kesehatan, kesenangan, dan prestasi. Seperti pada kasus Iker Casillas, ia tentu melakukan olahraga sebagai prestasi. “Itu kan mata pencariannya dia. Jadi akan bekerja keras di sana. Nah, olahraga yang berat dan capek tentu akan lebih mudah menimbulkan cedera. Sehingga, olahraga yang dilakukan mungkin tidak membuahkan kesehatan,” katanya.

Seiring bertambahnya usia, Michael mengatakan, tentu akan diikuti dengan penurunan fungsi organ. Sehingga, apabila aerobik yang dikerjakan saat berlatih sepakbola secara berlebihan, yang seharusnya baik untuk jantung, justru merusak kerja jantung. “Dia dikeluarkan dari Real Madrid pasti dengan alasan. Dan supaya tetap dipakai, walaupun usia sudah tua, dia memaksa sampai titik tertinggi sehingga jadilah kerusakan pada organ,” katanya.

Meski serangan jantung sendiri dapat disebabkan oleh faktor genetik dan gaya hidup, dokter Michael tidak melihat masalah tersebut pada diri Casillas. “Kalau genetik kemungkinannya kecil. Karena saat akan masuk klub bola, pasti ada medical check up-nya. Kalau memang ada masalah kan dari awal sudah tidak dipakai. Saya juga tidak pernah lihat dia dikabarkan buruk seperti kecanduan narkoba dan lainnya,” katanya.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait